08/03/09

Kenali Gejala Diabetes

Diabetes Symbol
Diabetes (Kencing manis) adalah suatu penyakit dengan peningkatan glukosa darah di atas normal. Dimana kadar glukosa darah diatur tingkatannya oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas. Peningkatan jumlah penderita diabetes akhir-akhir ini sangat cepat, dan banyak diantaranya tidak menyadarinya betapa seriusnya penyakit tersebut. Hal ini disebabkan karena beberapa penderita tidak merasakan timbulnya gejala-gejala diabetes.

Ada beberapa gejala umum penyakit diabetes dimana seseorang seharusnya memeriksakan pada dokter. Terutama bagi orang yang berumur lebih dari 45 tahun, sangat penting untuk selalu memeriksakan kadar glukosa darahnya setiap tahun. Alasan mengapa banyak orang tidak mengetahui bahwa mereka menderita diabetes karena mereka menganggap enteng gejala-gejala diabetes atau tidak merasakan gejalanya.

Beberapa gejala diabetes yang perlu anda ketahui adalah air kencing yang terlalu banyak, rasa lapar dan haus yang berlebihan, penurunan berat badan yang mendadak atau abnormal, penglihatan agak kabur, borok atau luka yang susah sembuh, terjadinya infeksi atau peradangan yang berulang-ulang, sakit kepala, kelelahan, gatal dan kulit kering. Namun, merasakan beberapa gejala-gejala tersebut bukan berarti anda pasti menderita diabetes, karena beberapa gejala tersebut juga terjadi pada penyakit lain. Untuk memastikannya anda harus segera memeriksakannya pada dokter.

Penting bagi kita untuk mengetahui gejala-gejala diabetes dan penanganan awal dari gejala-gejala tersebut sehingga serangan diabetes yang lebih serius bisa kita hindari. Penanganan awal yang bisa kita pertimbangkan adalah pola dan menu makan, sebelum menggunakan obat dan hormon insulin tambahan. Gaya hidup yang sehat memiliki peran penting dalam mencegah atau mengurangi resiko terjadinya komplikasi dengan penyakit lain, dimana diet sehat dan olahraga adalah faktor penting di dalamnya. Dan juga harus diingat untuk selalu memeriksakan kesehatan kita ke dokter secara rutin.

06/03/09

Kelebihan Dan Kekurangan Pemeriksaan Thin Prep

Pemeriksaan Thin Prep
Thin prep merupakan metode pemeriksaan berbasis cairan yang lebih akurat dibanding pemeriksaan Pap smear. Di negara-negara maju, pemeriksaan Pap smear telah mulai ditinggalkan dan lebih banyak beralih ke pemeriksaan Thin prep.

Berikut ini beberapa tahapan yang harus dilalui saat melakukan pemeriksaan Thin prep :
  • Dokter atau tenaga ahli mengambil sampel dari serviks atau leher rahim. Pemeriksaan Thin prep mencakup seluruh bagian serviks atau leher rahim.
  • Sampel tersebut dimasukkan ke dalam vial atau botol Thin prep yang berisi cairan.
  • Sel-sel sampel segera diawetkan untuk dikirim ke laboratorium.
  • Sampel tersebut dibuat menjadi slide dan diwarnai dengan pewarna khusus sehingga sel-sel tersebut menjadi lebih jelas.
  • Membran khusus digunakan untuk membuat preparat dengan irisan tipis.
  • Lapisan tipis terdiri dari sel-sel akan memperlihatkan elemen mencurigakan jika ada infeksi atau jaringan yang abnormal.
Kelebihan Thin Prep :
  • Pengambilan sampel serviks yang lebih baik.
  • Lebih akurat mendeteksi kelainan dengan keakuratan mencapai 100%.
  • Lebih akurat mendeteksi sel yang abnormal.
  • Diagnosis dari hasil pemeriksaan akan lebih tepat dan pasti.
Kekurangan Thin Prep :
  • Metode ini tergolong baru sehingga belum tersedia secara luas.

05/03/09

Kelebihan Dan Kekurangan Tes Pap Smear

Tes Pap Smear
Pap Smear atau Papanicolaou smear merupakan salah satu metode pemeriksaan untuk mendeteksi secara dini adanya infeksi virus HPV yang merupakan penyebab kanker serviks. Nama Pap smear diambil menurut nama dokter Yunani yaitu George N. Papanicolaou, yang merancang metode mewarnai pulasan sampel sel-sel untuk diperiksa. Dokter ini yang merancang metode pemeriksaan Pap smear sekitar 50 tahun yang lalu.

Sejak ditemukannya metode Pap smear konvensional, maka jumlah kematian akibat kanker serviks menurun. Meski demikian untuk menurunkan risiko terkena kanker serviks, setiap wanita sebaiknya melakukan tes Pap smear secara rutin yaitu setiap tahun. Karena beberapa tipe kanker serviks atau kanker leher tertentu telah meningkat jumlahnya.

Banyak wanita yang terjangkit kanker serviks tidak secara rutin melakukan pemeriksaan Pap smear. Karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan Pap smear untuk mendeteksi secara dini terhadap infeksi virus HPV yang bisa berkembang menjadi sel pre-kanker dan pada tingkat berikutnya menjadi kanker serviks.

Berikut ini beberapa tahapan yang harus dilalui saat melakukan pemeriksaan Pap smear :
  • Dokter atau tenaga ahli akan mengambil sampel dari serviks atau leher rahim. Caranya dengan menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim.
  • Sampel tersebut akan dioleskan ke gelas slide untuk dianalisa.
  • Gelas slide dikirim ke laboratorium untuk dianalisa di bawah mikroskop.
  • Tujuan analisa untuk mengecek apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal.
Kelebihan Pap Smear :
  • Bisa dilakukan di berbagai rumah sakit dan bahkan ada di tingkat Puskesmas.
  • Biaya pemeriksaan relatif murah dan terjangkau.
Kekurangan Pap Smear :
  • Sampel yang diambil tidak dari seluruh bagian serviks sehingga ada bagian yang bisa jadi tidak terdeteksi.
  • Mungkin tidak memperlihatkan kondisi sel yang sebenarnya.
  • Akurasi antara 80% hingga 90%.

04/03/09

Pengobatan Dan Pencegahan Kanker Serviks

Pengobatan Dan Pencegahan Kanker Serviks
Jika terinfeksi virus HPV (Human Papilloma Virus) janganlah cemas, karena saat ini tersedia berbagai cara pengobatan yang bisa mengendalikan infeksi virus HPV. Beberapa pengobatan bertujuan mematikan sel-sel yang mengandung virus HPV. Cara lainnya adalah dengan menyingkirkan bagian yang rusak atau terinfeksi dengan pembedahan listrik, pembedahan laser, atau cryosurgery (membuang jaringan abnormal dengan pembekuan).

Jika kanker serviks sudah sampai ke stadium lanjut, maka perlu dilakukan terapi obat (kemoterapi). Pada beberapa kasus yang parah mungkin juga perlu dilakukan histerektomi yaitu operasi pengangkatan rahim atau kandungan secara total. Tujuannya untuk membuang sel-sel kanker serviks yang sudah berkembang pada tubuh.

Namun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Meski kanker serviks menakutkan, namun kita semua bisa mencegahnya. Kita dapat melakukan banyak tindakan pencegahan sebelum terinfeksi virus HPV yang akhirnya bisa menyebabkan kanker serviks. Beberapa cara praktis yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain :
  • Miliki pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, vitamin C, dan vitamin E, dan juga asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker serviks.
  • Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan tembakau dapat meningkatkan resiko terkena kanker serviks.
  • Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda (belasan tahun).
  • Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks.
  • Hindari berhubungan seks dengan banyak partner seks (berganti-ganti pasangan).
  • Secara rutin menjalani tes Pap smear. Saat ini tes Pap smear bahkan sudah bisa dilakukan di Puskesmas dengan harga yang terjangkau.
  • Alternatif Pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah dari Pap smear. Tujuannya untuk deteksi dini terhadap infeksi virus HPV.
  • Pemberian vaksin atau vaksinasi virus HPV untuk mencegah terinfeksi virus HPV.
  • Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit.

03/03/09

Jenis Pemeriksaan Untuk Deteksi Dini Kanker Serviks

Pemeriksaan Kanker Serviks
Seseorang yang terinfeksi HPV memang kadang tidak terlihat gejalanya dan tidak mudah diamati. Lalu bagaimana cara mendeteksi bahwa seorang wanita terinfeksi HPV yang menyebabkan kanker serviks? Cara paling mudah untuk mengetahuinya yaitu dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini sangat populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear yang diambil dari nama dokter Yunani yang menemukan metode ini, yaitu George N. Papanicolaou. Namun, ada juga berbagai metode lainnya untuk deteksi dini adanya infeksi HPV dan kanker serviks, diantaranya :

1. IVA

IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan mengoleskan serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Pemeriksaan ini dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Pemeriksaan ini hanya dapat dilakukan untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.

2. Pap smear

Metode tes Pap smear yang umum yaitu menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes ini dapat melihat apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.

3. Thin prep

Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan tepat.

4. Kolposkopi

Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi (pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh) dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.

02/03/09

HPV Penyebab Kanker Serviks

Kanker Serviks
Kanker serviks disebabkan infeksi virus human papilloma virus (HPV) atau virus papiloma manusia. HPV bisa menimbulkan kutil pada pria dan wanita, termasuk kutil pada kelamin, yang disebut kondiloma akuminatum. Hanya beberapa saja dari ratusan varian HPV yang dapat menyebabkan kanker. Kanker serviks atau kanker leher rahim bisa terjadi jika infeksi HPV yang tidak sembuh dalam jangka waktu lama. Namun, kebanyakan infeksi HPV akan hilang sendiri, teratasi oleh sistem kekebalan tubuh.

Kanker serviks menyerang daerah leher rahim atau serviks yang disebabkan infeksi virus HPV yang tidak sembuh dalam waktu lama. Jika kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi HPV akan mengganas dan bisa menyebabkan terjadinya kanker serviks. Gejalanya tidak kelihatan pada stadium awal, itulah sebabnya kenapa kanker serviks yang berawal dari infeksi HPV dikatakan sebagai "The Silent Killer".

Beberapa gejala bisa diamati meski tidak selalu menjadi petunjuk infeksi HPV. Keputihan atau mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan intim adalah sedikit gejala dari kanker serviks. Selain itu, adanya cairan kekuningan yang berbau di area genital juga bisa menjadi petunjuk adanya infeksi HPV. Virus ini dapat menular dari seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang tersebut. Penularannya dapat melalui kontak langsung atau melalui hubungan seks.

Ketika terdapat virus ini pada tangan seseorang, lalu menyentuh daerah genital, virus ini akan berpindah dan dapat menginfeksi daerah serviks atau leher rahim wanita. Cara penularan lain adalah di closet pada WC umum yang sudah terkontaminasi virus ini. Seorang penderita kanker ini mungkin menggunakan closet, virus HPV yang terdapat pada penderita berpindah ke closet. Bila orang lain menggunakan closet tersebut tanpa membersihkannya, bisa saja virus kemudian berpindah ke daerah genital orang tersebut.

Buruknya gaya hidup seseorang dapat menjadi penunjang meningkatnya jumlah penderita kanker ini. Kebiasaan merokok, kurang vitamin C, vitamin E dan asam folat dapat menjadi penyebabnya. Jika mengkonsumsi makanan bergizi akan membuat daya tahan tubuh meningkat dan dapat mengusir virus HPV.

Resiko terbesar penderita kanker serviks adalah wanita yang aktif berhubungan seks sejak usia sangat dini, yang sering berganti pasangan seks, atau yang berhubungan seks dengan pria yang suka berganti pasangan seks. Faktor penyebab lainnya adalah menggunakan pil KB dalam jangka waktu lama atau berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker serviks.

Sering kali, pria yang tidak menunjukkan gejala terinfeksi HPV itulah yang menularkannya kepada pasangannya. Seorang pria yang melakukan hubungan seks dengan seorang wanita yang menderita kanker serviks, akan menjadi media pembawa virus ini. Selanjutnya, saat pria ini melakukan hubungan seks dengan istrinya, virus tadi dapat berpindah kepada istrinya dan menginfeksinya.

01/03/09

Kanker Serviks Pada Wanita

Kanker Serviks
Kanker leher rahim (kanker mulut rahim) atau kanker serviks merupakan kanker yang sering menyerang kaum wanita dan jumlah penderitanya meningkat beberapa tahun terakhir. Dari seluruh wanita penderita kanker di Indonesia, sepertiganya adalah penderita kanker serviks. Kanker ini memang merupakan penyakit pembunuh wanita yang sangat menakutkan. Memperoleh informasi tentang kanker ini dapat membantu lebih banyak wanita terhindar dari salah satu penyakit paling mematikan ini.

Kanker serviks atau kanker leher rahim (sering juga disebut kanker mulut rahim) merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi pada kaum wanita. Setiap satu jam, satu wanita meninggal di Indonesia karena kanker serviks ini. Fakta menunjukkan bahwa jutaan wanita di dunia terinfeksi virus Human Papilloma Virus (HPV), yang dianggap penyakit lewat hubungan seks yang paling umum.

Di Indonesia, setiap satu jam, satu wanita meninggal karena kanker serviks. Menurut World Health Organization (WHO), infeksi ini merupakan faktor risiko utama kanker serviks. Setiap tahun, ratusan ribu kasus HPV terdiagnosis di dunia dan ribuan wanita meninggal karena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi virus HPV. Mengingat fakta yang mengerikan tersebut, maka berbagai tindakan pencegahan dan pengobatan telah dibuat untuk mengatasi kanker serviks atau kanker leher rahim.

Kanker serviks atau kanker leher rahim terjadi di bagian organ reproduksi seorang wanita. Serviks (leher rahim) adalah bagian yang sempit di sebelah bawah antara vagina dan rahim seorang wanita. Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks.

Kanker serviks bisa dicegah dan bisa diobati. Deteksi sejak dini dan rutin melakukan Pap smear akan memperkecil risiko terkena kanker serviks. Ubah gaya hidup dan juga pola makan supaya terhindar dari penyakit yang telah membunuh banyak wanita di dunia ini. Dengan demikian, maka kesehatan serviks atau leher rahim lebih terjamin. Dengan penanganan yang tepat, kanker serviks bukanlah sesuatu yang menakutkan.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons