16/02/10

Hubungan Antara Usia Ibu Dan Autisme Pada Anak

Autisme Pada Anak
Ibu hamil di usia lanjut secara signifikan beresiko tinggi memiliki anak autis, terlepas dari usia ayah, menurut sebuah penelitian pada seluruh kelahiran di California pada tahun 1990-an oleh para peneliti UC Davis Health System. Ayah dengan usia lanjut berhubungan dengan peningkatan resiko autisme hanya ketika usia ayah jauh lebih tua dan usia ibu di bawah 30 tahun.

Penelitian ini menemukan bahwa resiko inkremental memiliki anak dengan autisme meningkat sebesar 18% untuk setiap 5 tahun peningkatan usia ibu. Wanita / Ibu hamil di usia 40 tahun memiliki resiko memiliki anak autisme sebesar 50% lebih besar daripada seorang wanita antara 25 tahun dan 29 tahun.

Usia orang tua yang lanjut adalah faktor resiko yang diketahui cenderung memiliki anak dengan autisme. Namun, penelitian sebelumnya telah menunjukkan hasil yang bertentangan mengenai apakah ibu, ayah atau kedua yang berkontribusi besar terhadap peningkatan resiko autisme. Sebagai contoh, sebuah penelitian melaporkan bahwa ayah lebih dari 40 tahun memiliki resiko enam kali lebih besar dari ayah yang berusia di bawah 30 tahun.

Peneliti yang juga seorang mahasiswa program doktor di UC Davis Department of Public Health Sciences, Janie Shelton, mengatakan bahwa penelitian ini menyangkal teori tentang autisme yang telah ada yang mengidentifikasi usia ayah sebagai faktor kunci dalam peningkatan resiko memiliki anak dengan autis. Hal ini menunjukkan bahwa usia ibu secara konsisten meningkatkan resiko autisme, sedangkan usia ayah hanya menyumbang peningkatan resiko ketika ayah jauh lebih tua dan usia ibu di bawah 30 tahun. Di antara ibu yang berusia lebih dari 30 tahun, kenaikan usia ayah tidak berpengaruh pada peningkatan resiko autisme.

Pada data yang diteliti, di antara kelahiran pada ibu berusia 25 tahun dan seorang ayah lebih dari 40 tahun, dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan autisme daripada yang ayahnya berusia antara 25 tahun dan 29 tahun. Sedangkan di antara ibu yang berusia lebih dari 30 tahun, tidak ditemukan peningkatan resiko yang terkait dengan usia ayah yang lebih tua.

Autisme adalah gangguan perkembangan dengan defisit dalam keterampilan sosial dan komunikasi, serta perilaku yang terbatas, dengan onset yang terjadi sebelum usia 3 tahun. Perkembangan otak abnormal, mungkin dimulai di dalam rahim, yang dikenal sebagai dasar perilaku yang menjadi ciri autisme. Estimasi saat ini menempatkan kejadian autisme antara 1 dari 100 anak-anak di seluruh dunia. Selama tahun 1990-an, jumlah wanita usia lebih dari 40 tahun di California melahirkan anak autis meningkat lebih dari 300%.

Para peneliti mencatat bahwa memahami hubungan antara usia orangtua meningkatkan resiko autisme adalah penting untuk memahami penyebab biologisnya. Penelitian sebelumnya telah mengamati bahwa ibu lanjut usia adalah faktor resiko untuk berbagai kondisi kelahiran lain, termasuk ketidaksuburan, awal hilangnya janin, berat badan lahir rendah, penyimpangan kromosom dan anomali kongenital.

Satu petunjuk kemungkinan yang berasal dari penelitian UC Davis pada tahun 2008 yang menemukan beberapa ibu dari anak-anak dengan autisme memiliki antibodi terhadap protein otak janin, dan tidak satu pun ditemukan pada para ibu dari anak-anak yang normal. Usia lanjut telah dikaitkan dengan peningkatan produksi auto-antibodi. Penelitian lebih lanjut untuk menyelidiki usia lanjut dalam temuan tersebut mungkin berguna. Ditambahkan bahwa beberapa bahan kimia lingkungan yang terus-menerus terakumulasi dalam tubuh, juga memiliki kemungkinan berperan dalam autisme.

Penelitian juga menunjukkan bahwa epigenetik berubah seiring waktu, yang memungkinkan orangtua yang lebih tua untuk mentransfer sejumlah besar perubahan fungsional molekul untuk anak-anak. Dengan demikian epigenetik juga memiliki kemungkinan terlibat dalam peningkatan resiko autisme.

13/02/10

Are Pharmaceutical Companies Running Out Of New Drugs?

Online Radiology Technician Schools
With all the medications available and being taken by individuals every day, you would think there would be no shortage of these drugs. But how much new drug development is there? Are pharmaceutical companies running out of new drugs?

Why Are New Drugs Needed?

This is the place to start because new drugs are not needed if the old ones are doing the job. But they aren't. This is particularly true in the realm of antibiotics. The number of illnesses that are treated by antibiotics that are resistant to the antibiotics currently on the market is growing quickly.

People are dying because of infections and the medications available to treat these infections are becoming useless. New antibiotics are badly needed. There is little antibiotic development in the works and what development there is appears to be a long way from providing any usable antibiotics.

Why Aren't Pharmaceutical Companies Developing New Antibiotics?

There are multiple reasons why pharmaceutical companies are not pouring money into antibiotic development. To put it simply, developing new antibiotics is not cost effective. Antibiotics are usually not taken for long periods of time because they cure conditions relatively quickly. They are not like other pills that are taken on an ongoing basis.

In addition, doctors try hard to not overprescribe antibiotics because this tens to lead to a resistance in patients to these types of drugs. This resistance is bound to happen at some point in time and when it does the antibiotic is no longer in demand. When a drug is no longer in demand then it no longer makes money and the investment in developing that drug no longer pays off.

This is why so many pharmaceutical companies steer clear of antibiotic development. It is just not a smart investment. This is especially true when you consider how much money can be made off of the development of other types of drugs, drugs that do not become obsolete. Or at least that do not become obsolete as quickly as antibiotics do.

How Can Pharmaceutical Companies Be Encouraged To Develop New Antibiotics?

Pharmaceutical companies will develop more antibiotics when it is more profitable to do so. Governments could decide to provide drug companies with extended patents on these antibiotics to help encourage the development process. These governments could also allow these drug companies to move this extension into another therapeutic category to make it more enticing.

This technique would help drug companies to hold on to the money that they could make on their drugs. Drug companies make a lot more while their patents are active and then take a hit whenever patents for popular drugs expire. Finally, the approval process for these new antibiotics could be sped up so that they could get out on the market and be making money sooner.

Pharmaceutical companies are running out of new drugs, antibiotics in particular. This is a dangerous thing because with the current antibiotics not being as effective against newer strains of certain diseases, there could come a time when there are illnesses that need antibiotic treatment but no effective antibiotics around.

Maryellen Ward writes about how to get a diploma from one of the many accredited radiology tech schools.

10/02/10

Gigi Dan Mulut Dapat Mengungkap Penyakit Lain

Gigi Dan Mulut
Gigi dan mulut bisa mengungkap banyak hal tentang kesehatan tubuh secara keseluruhan. Gigi dan gusi yang bermasalah tidak selalu hanya masalah gigi. Kadang-kadang mereka menunjukkan masalah yang lebih serius, dan dokter gigi seharusnya berusaha mencari penyebab. Joseph Kravitz, dokter gigi dari Washington mengatakan bahwa pada pemeriksaan gigi, dokter gigi harus memperhatikan sekitar mulut dan mencari perubahan warna, mencari bau tertentu, dan petunjuk lain di sekitar gusi.

Hubungan antara kesehatan gigi-mulut dengan kesehatan umum seluruh tubuh telah mendapat perhatian lebih dalam beberapa tahun terakhir. Berawal dari desakan para ahli seperti saat Richard Carmona, seorang dokter bedah umum yang mendesak para pembuat kebijakan pada tahun 2003 untuk meningkatkan pemahaman tentang bagaimana tanda-tanda dan gejala infeksi oral dapat menunjukkan status kesehatan umum dan bertindak sebagai penanda untuk penyakit lainnya. Publikasi tersebut mengingatkan banyak dokter gigi bahwa pekerjaan mereka tidak hanya tentang kanal akar gigi dan tambalan.

Berikut adalah beberapa kondisi yang mungkin bisa dijadikan indikasi adanya penyakit lain :
  • Penyakit Jantung. Gusi yang bengkak berwarna merah terang atau ungu.
  • Diabetes Type 2. Gusi yang mudah berdarah hanya dengan sedikit sentuhan meskipun tidak ada plak.
  • Penyakit Ginjal. Bau amonia yang manis pada napas.
  • Acid reflux. Gigi yang terlihat rusak dan berlubang, seolah-olah sudah dicelupkan ke dalam asam baterai.
  • Kanker Oral. Jaringan gusi dengan bintik-bintik putih selama dua minggu atau lebih.
  • Leukemia. Gusi bengkak merah yang tidak sembuh.
  • Osteoporosis. Bintik hitam di gigi pada pemeriksaan Sinar X yang menunjukkan adanya kantong udara dan tulang mati.
  • Stress. Gusi yang lepas dari gigi, atau gigi yang patah.
  • Gangguan Tidur. Pembengkakan lidah dan radang gusi.
  • Kehamilan. Gusi bengkak bisa juga disebabkan karena perubahan hormon.
  • Bulimia. Gigi bagian depan atas yang tipis, dengan enamel hampir seluruhnya aus, dan gigi yang sakit.
Kravitz mengatakan pasien harus memastikan bahwa dokter gigi tidak memeriksa mulut hanya 5 sampai 10 detik, dan pemeriksaan harus menyeluruh dengan waktu sedikitnya 5 menit.

09/02/10

The Safe Method of Penis Enlargement

Penis Enlargement
In magazines, newspapers, or internet, we often see ads about penis enlargement. They said that they can make your penis larger than before, without surgery.

There's the assumption, one measure of a man's masculinity is the size of the penis. The men also assume that women do not like men who have a small penis. Therefore, the men are always trying to make every effort to get his penis getting bigger and longer.

Unfortunately, many who later gave up due to a mistake selecting methods of penis enlargement, because they do not know the correct method to enlarge the penis. The method chosen should the natural way of penis enlargement.

Beware of scams that much happening recently. There is nothing wrong if you listen to your friend about the method you'd like to select. Also very appropriate, if you consult with the expert, if you want to know about one of the materials or products. For example, you want to know the expert opinion about Enzyte, then listen and consider the scientific explanation.

02/02/10

Makanan Untuk Pembentukan Otot Dan Mengurangi Lemak

Makanan Sehat
Jika anda benar-benar ingin membentuk otot tubuh anda, selain berlatih anda harus makan makanan yang bergizi, mendapatkan banyak protein untuk pertumbuhan otot dan mengurangi gula dari karbohidrat untuk mengontrol lemak pada tubuh. Jika kebiasaan makan anda tidak cukup untuk memberikan hasil yang maksimal, perlu anda pertimbangkan jenis makanan berikut untuk membantu mempercepat pembentukan otot. Makanan berikut merupakan makanan yang sangat baik untuk membangun otot tubuh, mengontrol lemak, dan membantu untuk menjaga tubuh dalam kondisi puncak.

Berikut adalah makanan yang akan membantu anda membentuk otot, mengurangi lemak, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan :

1. Yoghurt Bebas Lemak

Yogurt ini memiliki kandungan protein dua kali lebih banyak dan hanya setengah dari kandungan karbohidrat dari yogurt biasa. Untuk menambahkan rasa, bisa ditambahkan buah seperti buah berry atau pisang.

2. Salmon Kaleng

Hampir sama dengan Ikan Tuna yang kaya protein, namun Salmon memiliki tingkat merkuri 3X lebih rendah dan Omega-3 lebih banyak. Selain itu Ikan Salmon lebih beraroma. Sangat tepat jika disajikan dalam bentuk burger, yang dicampur dengan 1 butir telur, 1 cincang daun bawang, dan saos rendah natrium.

3. Susu Skimmer

Susu memiliki vitamin, mineral, dan beberapa protein terbaik dari semua jenis makanan dan minuman, tetapi kadar gula di dalamnya dapat menjadi masalah bagi lemak tubuh. Untuk itu ganti susu biasa dengan susu skimmer yang memiliki kandungan lemak kurang dari 1%.

4. Spaghetti Squash

Selain rasanya yang lezat, Spaghetti Squash mengandung banyak serat dan rendah karbohidrat. Selain itu sangat bagus jika ditambahkan sayuran.

5. Teh Hijau

Minum teh hijau setidaknya tiga cangkir sehari, selain untuk kesehatan secara keseluruhan dan melawan kanker, telah terbukti bisa membantu mengurangi lemak dalam perut dengan meningkatkan oksidasi lemak secara langsung dalam perut.

6. Daging Sapi Tanpa Lemak

Jika anda mengalami kesulitan menambahkan massa otot, ganti menu daging ayam dengan daging sapi tanpa lemak. Daging sapi lebih banyak protein, creatine, vitamin, mineral, dan kalori daripada daging ayam.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons